6 Fakta Menarik Gunung Sorik Marapi yang Punya 2 Danau Kawah di Puncaknya

Liputan6.com, Jakarta – Gunung Sorik Marapi merupakan sebuah gunung di Sumatera Utara (Sumut) yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Batang Gadis. Secara administratif gunung ini berada di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumut.

Sorik Marapi merupakan gunung berapi aktif, ketinggiannya mencapai 2.145 mdpl. Menariknya, gunung ini memiliki danau vulkanik di puncaknya. 

Gunung ini tercatat pernah meletus sebanyak tujuh kali. Letusan pertama yang tercatat adalah pada 1830, 1879, 1892, 1893, kemudian pada abad ke-19 pada 1917, 1970, 1986.

Gunung Sorik Marapi terakhir meletus pada 1987. Di letusan terakhir, Sorik Marapi memuntahkan debu dan lahar panas yang mengalir sampai ke Kabupaten Pasaman di Sumatera Barat.

1. Termasuk Gunung Stratovulkano

Gunung Sorik Marapi termasuk jenis gunung api kerucut, juga dikenal sebagai gunung berapi komposit atau stratovulkano. Sedangkan, Stratovulkano adalah pegunungan (gunung berapi) yang tinggi dan mengerucut yang terdiri atas lava dan abu vulkanik yang mengeras.

Bentuk gunung berapi itu secara khas curam di puncak dan landai di kaki karena aliran lava yang membentuk gunung berapi itu amat padat. Hal ini lantaran gunungnya terbentuk dari banyak kandungan silika, dan begitu dingin serta mengeras sebelum menyebar jauh. Jenis gunung stratovolcano memiliki kemiringan yang curam pada bagian puncak dan kemiringan yang lebih landai pada bagian kaki, sehingga sisi-sisinya seperti dua bidang cekung. 

2. Puncak Tertinggi di Taman Nasional Batang Gadis

Gunung Sorik Marapi merupakan puncak tertinggi di Taman Nasional Batang Gadis. Anehnya, gunung ini merupakan satu-satunya gunung di Asia Tenggara yang secara tegas dilarang didaki oleh perempuan karena alasan tradisional.

Selain keanehan tersebut, sayangnya suasana di Sibanggor Julu kurang ramah dan apalagi jika Anda orang asing mungkin akan merasa sedikit tidak diterima ketika diminta membayar beberapa kali lipat dari harga pendaki lokal. Namun gunung berapi itu sendiri luar biasa dan merupakan pendakian yang cukup mudah dan jarang diketahui orang di luar wilayah setempat.

3. Aktivitas Vulkanik dalam Pengawasan

Gunung Sorik Marapi merupakan salah satu gunung yang masuk dalam kategori aktif normal, oleh karena itu gunung ini terus diamati aktivitasnya. Pos Pengamatan Gunung Api Gunung Sorik Marapi terletak di Desa Sibanggor Tonga Kecamatan Puncak Sorik Marapi. Sejak 2013 di sekitar gunung Sorik Marapi sedang dilakukan proyek Raksasa oleh PT SMGP/OTP Sorik Marapi, yaitu proyek pemanfaatan energi panas bumi.

4. Hati-Hati Pacet, Namun Tak Cukup Mengganggu

Gunung berapi itu sendiri luar biasa dan merupakan pendakian yang cukup mudah dan jarang diketahui orang di luar wilayah setempat. Jalan setapak mengarah ke belakang rumah-rumah desa dan menaiki bagian yang sangat pendek dan curam sebelum melewati perkebunan pohon karet (1.047 mdpl).

Tak lama kemudian, Anda akan menemukan diri Anda berada di atas batuan vulkanik gundul di area yang digunakan untuk penambangan belerang (1.124m). Sayangnya jalan setapak segera memasuki hutan (1.193m) dan Anda tidak akan sampai ke tepian hingga jauh lebih tinggi (2.046m).

Dibutuhkan sekitar 3,5 jam untuk mencapai tepi desa dan ada beberapa tempat di mana Anda dapat mendirikan tenda di dalam hutan (pada ketinggian 1.540m dan 1.811m) meskipun tidak ada tanda pendakian yang biasanya terlihat dipaku di pohon. Ada satu atau dua lintah, tetapi tidak cukup untuk membuat pendakian menjadi tidak menyenangkan.

5. Punya 2 Danau Kawah

Mengutip dari laman Gunung Bagging, Rabu, 18 Oktober 2023, Gunung berapi indah ini memiliki dua danau kawah. Danau terbesar disebut Danau Merah dan bisa dicapai dari desa Sibanggor Julu yang berketinggian 946 mdpl. Mengutip dari laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, berdampingan dengan kaldera, terdapat Danau Aek Cunik yang memiliki rasa tawar dan memantulkan tiga warna yaitu kuning, hijau dan kebiruan dengan kedalam air sekitar 1 meter.

6. Rumah Unik di Kampung Ijuk Terakhir

Desa Sibanggor Julu adalah desa terakhir di kawasan Gunung Sorik Marapi yang masih mempertahankan ijuk sebagai atapnya. Mengutip dari laman Instagram Info Sumutku, Rabu, 18 Oktober 2023, Kampung Sibanggor Julu, Puncak Sorik Marapi, Mandailing Natal namanya.

Kampung tersebut diperkirakan sudah ada sejak 1887. Setelah pindah dari lokasi lamanya masih di Sorik Marapi. Dari 350 kepala keluarga, menurut Kepala Desa Sibanggor Julu Awaludin Nasution kini hanya 70 persen rumah yang masih menggunakan atap ijuk. Hal tersebut disebabkan lantaran harga atap ijuk lebih mahal ketimbang seng.

Kata Awaludin, atap ijuk bisa menghabiskan Rp 10 juta per rumah sementara seng hanya menghabiskan Rp 5 juta. Rata-rata ukuran rumah di Sibanggor julu luasnya 6×9 m. “Perlu 2,5 ton ijuk untuk dijadikan atap rumah,” katanya.

Atap ijuk memiliki kelebihan bisa bertahan selama 100 tahun lebih. “Selain itu rumah jadi dingin saat panas, kalau hujan di dalam rumah jadi lebih hangat,” kata Awaludin.

Desa ini juga membuka penginapan di rumah-rumah warga. Menurut Awaludin menyebut penginapan ada di desa tersebut baru setahun lalu. Saat ini baru 3 rumah yang dijadikan penginapan.

Pengunjung yang menginap biasanya adalah pengunjung yang hendak mendaki Gunung Sorik Marapi. Namun tidak tertutup kemungkinan yang menginap adalah pengunjung yang hanya ingin merasakan sensasi tinggal di rumah beratap ijuk.